masukkan script iklan disini
Ajakan ini selaras dengan tema nasional Waisak 2025: "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia”, dengan subtema “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua”.
“Waisak bukan hanya hari besar keagamaan, tetapi juga momen refleksi universal tentang pentingnya pengendalian diri dan kebijaksanaan dalam menyikapi tantangan kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa,” ujar Kang HES dalam keterangannya, Senin (12/5/2025).
Ia menekankan bahwa tiga peristiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama yang diperingati saat Waisak mengandung nilai-nilai luhur yang relevan dalam menghadapi krisis moral, konflik sosial, dan ketegangan global saat ini.
“Waisak mengajarkan pentingnya menahan diri dari nafsu dan emosi negatif serta mengedepankan kebijaksanaan dalam setiap keputusan. Ini sangat relevan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk,” tambahnya.
Menurut Kang HES, ajaran Waisak tentang kasih sayang dan cinta damai harus menjadi pemersatu seluruh umat manusia, tanpa memandang perbedaan.
“Jika nilai-nilai luhur Waisak diamalkan oleh setiap individu, itu akan menjadi pondasi kuat untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh toleransi,” katanya.
Dalam kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, Kang HES juga mengajak umat Buddha dan seluruh elemen masyarakat lintas agama untuk terus mempererat tali persaudaraan demi menjaga keutuhan bangsa.
“Mari kita jadikan semangat Waisak sebagai inspirasi untuk saling menghormati, bekerjasama, dan memperkuat persatuan demi kemajuan Indonesia,” ucapnya.
Kang HES menutup dengan seruan optimisme bahwa persatuan dan kebersamaan adalah kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas di masa depan.
“Dengan persatuan yang kokoh, kita akan mampu melewati berbagai tantangan dan membangun Indonesia yang lebih gemilang,” pungkasnya.
Red
